Senin, 10 Desember 2012

PERANAN GURU DALAM KEGIATAN BERMAIN DI TAMAN KANAK-KANAK



A.      Bermain di taman kanak-kanak
Bermain adalah kegiatan yang sangat penting bagi anak-anak khususnya anak usia dini. Bermain merupakan upaya bagi anak untuk mengungkapkan hasil pemikiran dan perasaan serta cara anak menjelajah lingkungannya. Bermain juga membantu anak dalam menjalin hubungan sosial antar anak. Bermain itu menyenangkan karena ketikan bermain anak-anak bisa bebas mengekspresikan ide-idenya, imajinasinya dan perasaannya yang terkadang tidak selaras dengan kenyataan yang sebenarnya.

Kegiatan bermain ditaman kanak-kanak dapat di lakukan di dalam dan di luar ruangan.
*      Bermain di dalam ruangan
Bermain di dalam ruangan biasanya sedikit lebih tenang, ruang di dalam sebaiknya di rancang dan di tata sedemikian rupa sehingga dapat dipergunakan untuk berbagai macam kegiatan apabila terjadi kegiatan tersebut berlangsung bersamaan diusahakan tidak saling menganggu. Contoh kegiatan bermain didalam ruangan di antaranya:

1)      Kegiatan bermain balok
Balok-balok kayu atau plastik merupakan alat permainan yang sangat sesuai sebagai alat untuk membuat berbagai konstruksi. Berrmain dengan balok sangat berharga. Melalui bermain dengan balok anak-anak mendapat kesempatan untuk melatih kerjasama mata, tangan dan koordinasi fisik. Peran guru dalam kegiatan ini adalah memperkenalkan balok-balok dengan meletakkan atau menyimpannya sedemikian rupa. Anak-anak harus membiasakan diri menyimpan kembali balok-balok setelah selesai menggunakannya. Anak juga harus berbagi dengan anak lain saat mereka bermain dengan balok.



2)      Kegiatan bermain dramatik
Dalam bermain dramatik anak berpura-pura menjadi orang lain atau menggunakan benda tetapi tidak sebagai fungsi sebenarnya. Bermain dramatik banyak menggunakan fantasi apabila berhubungan dengan orang yang disekitarnya dan berhubungan dengan apa yang pernah dilihatnya dari masyarakat sekelilingnya yang biasanya dengan bermain sosiodrama. Sebaiknya setiap TK mempunyai pusat bermain dramatik.

3)      Bermain dengan menggunakan meja
Kegiatan bermain ini disebut kegiatan meja(table activities). Materi yang dimainkan dalam kegiatan ini untuk mengembangkan motorik halus dan koordinasi mata, dan tangan. Materi pada kegiatan meja antara lain puzzle, tangga silinder dan kubus, menara gelang, lasy, games(halma, ular tangga, domino, monopoli dan lain-lain) dan materi yang bersifat akademik seperti melipat, mewarnai, menggunakan pensil, dan kertas.

*      Bermain di laur ruangan
Bermain di luar ruangan lebih banyak menimbulkan suara dan membutuhkan kekuatan dan lebih bersemangat dalam arti fisik. Bermain di luar membutuhkan lebih banyak ruang dimana anak dapat berlari, melompat, bersepeda dan kegaitann lainnya. Guru menyadari bahwa kegaiatan di luar ruang tidak hanya untuk mengembangakan motorik kasar saja. Alat-alat bermain diluar ruangan sebaiknya ditata sedemikian rupa sehingga tidak membahayakan anak. Penting untuk diperhatikan bahwa kegiatan bermain diluar bukan semata-mata agar dapat melampiaskan energinya.


B.      Manfaat bermain di sekolah
Bermain disekolah dapat membantu perkembangan anak apabila cukup diberikan waktu, ruang, materi dan kegiatan. Anak-anak membutuhkan waktu tertentu untuk dapat mengembangkan keterampilantertentu ketika melakukan permainan. Tersedianya ruangan dan materi yang cukup memberi kesempatan pada anak untuk aktif dan produktif melakukan kegiatan bermain.




C.      Peran Guru Dalam Kegiatan Bermain di Taman Kanak-Kanak
Peran guru adalah sebagai berikut :
1.      Guru sebagai Perencana
Guru harus merencanakan suatu pengalaman baru agar anak didik terdorong untuk mengembangkan minat dan kemampuannya.
Perencanaan yang harus disusun guru adalah sebagai berikut :
·                Tujuan / sasaran yang ingin dicapai
·                Bentuk kegiatan bermain yang akan dilakukan.
·                Alat dan bahan yang diperlukan (jenis dan jumlah)
·                Tempat kegiatan tersebut akan dilakukan(indoor atau outdoor)
·                Alokasi waktu, berapa lama waktu yang untuk kegiatan bermain
·                Penilaian dan evaluasi untuk mengetahui pencapaian tujuan / sasaran dan keberhasilan pelaksanaan kegiatan.
Guru harus merencanakan hal-hal tersebut minimal satu hari sebelum kegiatan dilaksanakan. Pelaksanaan kegiatan bermain ini terpadu atau terintegrasi dengan kegiatan belajar rutin.   
2.      Guru sebagai Fasilitator
Artinya guru harus mampu memfasilitasi seluruh kebutuhan anak pada saat kegiatan bermain dan belajar berlangsung. Guru berperan dengan aktif,kreatif, dan dinamis.

3.      Guru sebagai Pengamat
Guru harus mengobservasi / mengamati hal-hal sebagai berikut :
a.      Bagaimana anak berinteraksi dengan anak lain dengan benda / mainan disekitar?
b.      Berapa lama seseorang anak melakukan suatu permainan?
c.       Berapa lama seorang anak melakukan suatu permainan?
d.      Adakah anak-anak yang mengalami kesulitan dalam bermain atau bergaul dengan teman sebayanya sehingga dapat memberi bantuan jika diperlukan?
e.      Apakah ada anak yang mengganggu / terganggu ketika bermain sedang berlangsung.



4.      Guru sebagai Model
Anak usia taman kanak-kanak adalah masa meniru. Oleh karena itu sebagian besar permainan di TK dilaksanakan melaui peniruan/imitasi. Pada masa ini anak akan menirukan segala tindak tanduk guru disekolah. Guru yang menghargai bermain akan selalu berusaha menjadi model atau panutan dalam kegiatan bermain bagi anak didiknya. Guru akan selalu berusaha mencari kesempatan untuk bergabung dalam kegiatan bermain anaklalu mencoba melakukan hal yang di lakukan oleh anak.

5.      Guru sebagai motivator
Guru sebagai motivator artinya guru harus dapat menjadi pendorong bagi anak untuk melakukan kegiatan bermain. Guru mendorong anak lebih akktif ketika bermain mendorong anak untuk melakukan eksplorasi, dan melakukan kegiatan untuk mendapatkan penemuan-penemuan  dan mendorong anak untuk menyalurkan rasa ingin tahu dan mencari atas`jawaban tersebut

6.      Guru sebagai teman
Selain sebagai pendidik guru juga harus dapat berperan sebagai teman atau sahabat bagi anak dalam bermain. Dalam hal ini guru bertindak sebagai coplayer artinya guru mempunyai peran yang setara bagi anak. Guru menempatkan diri sebagai teman yang baik sehingga situasi bermain dan belajar menjadi akrab serta penuh kesenangan dan kegembiraan. Guru sebagai teman/sahabat berarti guru harus bersedia terjun berpartisipasi bermain bersama anak-anak berbaur dalam kegiatan yang dilakukan anak-anak. Di sini guru jangan selalu memberikan instruksi tetapi mengikuti aturan yang di buat anak.

D.     Peran Guru Dalam Memilih dan Menetukan Alat Permainan
Memilih alat permainan untuk anak-anak dapat dikatakan “gampang-gampang susuah. Hal yang harus diperhatikan guru dalam memilih dan menentukan alat permainan sebagai berikut:
v  Mainan yang siap pakai begitu banyak pilihan yang ditawarkan. Guru harus pandai memilih dan selektif serta mempertimbangkan tahapan perkembangan anak secara keseluruhan

v  Guru harus jeli memilih alat dan bahan yang tepat untuk suatu kegiatan bermain sehingga penggunannya dapat efektif dan efesien

v  Guru perlu memikirkan alat permainan yang bervariasi

v  Guru juga harus mempertimbangkan alat permainan yang dapat digunakan didalam atau diluar ruangan dan menggunakannya secara bervariasi sehingga kemampuan anak berkembang secara optimal

v  Memilihkan alat permainan yang bersifat mendidik sehingga membantu anak untuk mengembangkan kemampuan anak

v  Memilih alat permainan yang tepat yang dapat mendorong anak menyalurkan ide-idenya, fantasinya serta dapat berekspresi

v  Alat permainan tidak harus dibeli tetapi bisa diperoleh dari lingkungan sekitar atau membuatnya sendiri. Anak akan lebih baik dilibatkan (berpartisipasi) dalam membuat alat permainan yang akan digunakan

v  Guru perlu memperkenalkan permainan tradisional sehingga anak mengenal seni dan budaya bangsa yang beraneka ragam. Seperti congklak, bola bekel, dan lain-lain.


E.      Peran guru dalam meyediakan aktifitas kreatif yang sesuai dengan karakteristik perkembangan anak

Setiap anak memiliki karakteristik perkembangan yang berbeda. Guru harus memperhatikan perbedaan tersebut agar dapat memberikan dan meyediakan kesempatan pada anak untuk dapat mengembangkan diri secara optimal.

F.       Panduan untuk guru dalam beberapa kegiatan bermain
a)      Hal yang harus diperhatikan dalam Bermain drama
*      Pilih ide yang sederhana dan dekat dengan kehidupan dan pengalaman anak
*      Jangan memberikan tema pengalaman yang sudah terlalu lama untuk kegiatan bermain drama
*      Bantu anak mengingat kembali mengingat pengalamannya sebelum memberikan penjelasan kegiatan yang di lakukan
*      Mengatur panggung dengan sederhana dan peralatan yang sesungguhnya yang masih bagus
*      Upayakan alur cerita sesuai dengan rencana jika tidak mungkin prinsip fleksibelitas tetap dapat di gunakan
*      Ketika permainan berlangsung kurangi keterlibatan guru

b)      Hal yang diperhatiakn dalam Kegiatan bermain gerakan
*      Guru menjelaskan permainan pada anak
*      Beri nama/judul pada setiap kegiatan yang di lakukan dengan kata-kata yang sesuai dengan tahap perkembangan anak
*      Siapkan semua perlengkapan sebelum kegiatan bermain di mulai
*      Minta anak untuk antri menunggu giliran dan bergantian jika permainannya menggunakan alat
*      Bila perlu beri contoh gerakan untuk mencegah kesalahan gerakan
*      Berikan waktu anak-anak untuk praktik dan kreatif

c)      Hal yang harus diperhatikan dalam Bermain dengan musik
*      Berikan pilihan musik yang bervariasi
*      Gunakan musik untuk melakukan aktifitas
*      Susunlah jadwal kegiatan dengan musik dengan hati agar anak dapat berkonsentrasi dengan baik
*      Gunakan aktifitas dengan musik sebagai sarana untuk berbagi pengalaman










KETERLIBATAN ORANGTUA
DALAM KEGIATAN DI TAMAN KANAK-KANAK

Orangtua adalah guru yang pertama  bagi anak. Orangtua adalah orang penting dalam dunia anak-anak. Mereka yang mengajarkan salah satunya adalah taman kanak-kanak. Anak-anak belajar banyak hal dari orang tuanya. Peran orangtua dan guru menjadi bagian terpenting bagi anak dan sebagai mitra kerja yang saling berintegrasi.
·         Keuntungan keterlibatan orangtua di TK
a.      Keuntungan bagi taman kanak-kanak
-          Mempelajari cara orangtua memotivasi dan membantu anaknya.
Guru perlu mengetahui cara oraangtua memotivasi anaknya terutama anak-anak yang memerlukan dorongan khusus untuk melakukan kegiatan bermain di TK. Motovasi ini dapat dipelajari guru dengan orangtua dengan cara bercakap-cakap ataupun berdiskusi dengan orangtua ketika orangtua menjemput anaknya kesekolah
-          Guru dapat mempelajari kebiasaan anak di rumah
Melibatkan orangtua dalam kegiatan belajar di tamn kanak-kanak dapat di manfaatkan guru dalam mengamati dan mempelajari kebiasaan anak di rumah sampai terbawa kesekolah.guru juga dapat membantu menghilangkan atau mengurangi kebiasaan anak terutama kebiasaan yang baik. Misalnya anak masih suka minum susu menggunakan dot
-          Guru dapat lebih memahami prilaku anak
Dengan dipahaminya prilaku anak guru dan orangtua dapat melakukan pencegahan atau mengantisipasi sebelum terjadinya penyimpangan prilaku yang lebih konflek
-          Guru dapat selalu bekerjasama dengan orangtua dalam suatu program kegiatan di taman kanak-kanak
-          Orangtua dapat menjadi narasumber dalam kegiatan belajar dan bermain
Orangtua memiliki keahlian tertentu dapat di libatkan sebagai narasumber bagi anak untuk mengembangkan pengetahuannya.
-          Memperlancar hubungan rumah dengan sekolah
-          Semakin memperluas jaringan pihak sekolah dengan pihak lain
Maksud di sini adalah orangtua sebagai perantara terjalinnya sekolah dengan pihak yang lainnya untuk melakukan suatu kerjasama.
b.      Keuntungan bagi orangtua
-          Orangtua merasa memiliki program sehingga akan mampu mengambil peran yang sesuai dengan kemampuannya dan dapat di lakukan dalam kegiatan belajar anak di TK
-          Mengetahui keadaan anaknya di sekolah
-          Lebih memahami perkembangan anak
-          Mengenal dan menghargai guru
-          Mempelajari kegiatan bermain di sekolah dan mencobakannya pada anak-anak di rumah
-          Mengenal teman anaknya
-          Mengenal orangtua teman anaknya

·         Mengelola kerjasama antara orangtua dengan taman kanak-kanak
Petunjuk untuk mengelola kerjasama secara positif dengan orangtua sebagai berikut:
ü  Mengadakan open house bagi orangtua murid baru
ü  Mengumpulkan harapan dan perhatian orangtua
ü  Mengetahui semua tentang orangtua
ü  Mengumpulkan dan menguji coba saran program yang ditawarkan oleh orangtua
ü  Mendorong rasa bangga dengan anak mereka
ü  Selalu mengutamakan kepercayaan

·         Berkomunikasi secara terus-menerus dengan orangtua
-          Komunikasi formal dan komunikasi informal

·         Mengadakan pertemuan dengan orangtua
Pertemuan dengan orangtua merupakan cara yang paling praktis karena guru dapat memberiakn keterangan atau penjelasan kepada semua orangtua. Pertemuan dengan orangtua sebaiknya guru menggunakan bahasa sehari-hari yang mudah di mengerti oleh orangtua. Hindari penggunaan bahasa yang terlalu teknis atau penggunaan bahasa ilmiah sehingga sukar di pahami terutama orangtua yang berpendidikan yang rendah

·         Berbagai kegiatan bermain kreatif dengan orangtua
Petunjuk bagi guru dalam keterlibatan orangtua pada kegiatan bermain yaitu:
Ø  Sesuaikan pola pembelajaran antara sekolah dan rumah
Ø  Orangtua juga menjadi model atau panutan bagi anak-anak
Ø  Orangtua dapat membantu mendorong anaknyauntuk aktif di sekolah memberi motivasi dan tanggungjawab bahwa mereka pasti bisa melakukannya
Ø  Sesekali dapat melakukan kunjungan rumah(home visit)
Ø  Mintalah bantuan kepada orantua untuk melakukan kegiatan bersama anak di sekolah



3 komentar:

  1. okay, article yang menarik sob...
    ternyata permainan sederhana seperti puzzle bisa
    membentuk hal lain dari mental anak-anak.

    thanks sob. sukses yaa

    BalasHapus