A. Pengertian Permainan
Menurut
Freud dan Erikson permainan merupakan suatu bentuk penyesuaian diri manusia
yang sangat berguna, menolong anak menguasai kecemasan dan konflik.
Banyak
permainan yang dapat di lakukan oleh sejak anak usia dini. Sejak usia 3 sampai
5 tahun permainan merupakan interaksi yang sangat penting bagi anak-anak.
Permainan meningkatkan perkembangan kognitif, meningkatkan daya jelajah, dan
memberikan pengetahuan dasar tentang kehidupan. Selama interaksi dalam
permainan anak-anak mempraktekkan peran-peran yang akanmereka lakukan pada masa
yang akan datang. Anak-anak yang bermain akan mampu melepaskan tekanan sehingga
mampu mengatasi masalah dalam kehidupannya. Permainan memungkinkan anak
melepaskan energi fisik yang berlebihan dan membebaskan perasaan-perasaan yang
terpendam.
Permainan yang ada di bawah ini dapat di mainkan oleh anak
yang berumur 7 sampai 8 tahun. Permainan-permainan
tradisional yang dapat mengembangkan aspek-aspek yang terdapat pada diri anak
usia dini yaitu sebagai berikut:
1)
Permainan
congklak
Bermain
congklak juga dapat melatih anak-anak pandai dalam berhitung. Selain itu, anak
yang bermain congklak harus pandai membuat strategi agar bisa memenangkan
permainan. Permainan yang disebut dakon dalam bahasa jawa ini, biasanya di
mainkan oleh dua anak perempuan. Permainan congklak menggunakan papan uang yang
disebut papan congklak. Ukuran papan terdiri atas 16 lubang untuk menyimpan
biji congklak. Keenambelas lubang tersebut saling berhadapan dan 2 lubang besar
dikedua sisinya. Kemudian anak-anak pun membutuhkan 98 biji congklak. Biji
congklak yang biasanya di gunakan adalah cangkang kerang, biji-bijian,
batu-batuan, kelereng atau plastik.
Dua
lubang besar tersebut merupakan milik masing-masing pemain untuk menyimpan
milik masing-masing pemain untuk menyimpan biji congklak yang di kumpulkannya.
Dua lubang tersebut biasanya kosong sedangkan 14 lubang yang lain diisi 7 biji
congklak.
Cara dalam permainan congklak
sebagai berikut:
v Saat
akan memulai permainan, setiap lubang di isi dengan 7 biji yang biasanya
terbuat dari kerang atau plastik tetapi bairkan lubang induk tetap di kosongkan
v Tentukan
siapa yang akan memulai permainan terlebih dahulu maka pemain dimulai dengan
memilih salah satu lubang.
v Kemudian
sebarkan biji yang ada di lubang tersebut ketiap lubang lainnya searah dengan
jarum jam. Masing-masing lubang di isi dengan 1 biji, jika biji yang terakhir
jatuh di lubang yang ada bijiannya maka biji yang ada di lubang tersebut di
ambil lagi, kemudian teruskan permainan dengan mengisi kembali lubang
selanjutnya dengan biji yang diambil tadi. Jangan lupa untuk mengisiskan biji
kelubang induk kita setiap melewatinya sedangkan lubang induk kawan tidak perlu
di isi.
v Bila
biji terakhir ternyata masuk kedalam lubang induk kita, berarti kita bisa
memilih lubang lainnya untuk memulai lagi,tetapi jika saat biji terakhir pada
salah satu lubang yang kosong berarti giliran untuk lawan kita sementara
permainan kita usai dan menunggu giliran selanjutnya.
v Lubang
tempat biji terakhir itu ada di salah satu dari 7 lubang yang ada dibaris kita,
maka biji yang ada di seberang lubang tersebut beserta satu biji terakhir yang
ada di lubang kosongakan mejadi milik kita dan akan di masukkan ke dalam lubang
induk kita.
v Setelah
semua baris kosong maka permaina di mulai lagi dengan mengisis 7 lubang milik
kita masing-masing 7 biji dari biji yang ada di lubang induk kita. Di mulai
dari lubang yang terdekat dengan lubang induk. Bila tidak mencukupi maka lubang
yang lainnya dibiarkan kosong dan selama permainan tidak boleh di isi dan kalau
ada yang secara tidak sengaja mengisi lubang tersebut biji boleh di ambil siapa
yang cepat mendapatkan biji tersebut akan menjadi miliknya secara otomatis
Dari permainan congklak di atas dapat mengembangkan berbagai
aspek yang akan di kembangkan pada anak di antaranya yaitu sebagai berikut:
a)
Melatih kemampuan
motorik halus
Saat
memegang dan memainkan biji congklak yang paling berperanan adalah motorik halus
anak yaitu jari jemari. Bagi individu yang kemampuan kotorik halusnya tidak
terlalu baik, maka ia tidak dapat menjalankan permainan tersebut dengan cepat
dan mungkin saja biji-biji congklak tersebut akan tersebar dan terlepas dari
genggamannya.
Kemampuan
motorik halus ini sangat bermanfaat bagi anak untuk memegang dan menggenggam
alat tulis. Dengan kemampuan motorik halus yang baik maka anak dapat menulis
bahkan mengetik dengan baik dan cepat.
b)
Melatih kesabaran dan
dan ketelitian (emosional)
Permainan
ini sangat memerlukan kesabran dan ketelitian. Terutama saat pemian harus
membagikan biji congklak ke dalam lubang-lubang yang ada di depannya. Jika si
pemain tidak sabar dan tidak teliti maka pemain tidak akan berjalan dengan baik
dan pemian yang tidak bermain harus sabar menunggu giliran pemain yang sedang
bermain terjatuh
c)
Melatih jiwa
sportifitas
Dalam
permainan ini di perlukan kemampuan untuk menerima kekalahan karena permainan
ini di lakukan hanya 2 orang saja maka akan terlihat jelas menang atau kalahnya.
Kekalahan akan sangat terasa manakala si pemenang akan meninggalkan satu butir
biji congklak saja.
d)
Melatih kemampuan
menganalisa (kognitif)
Untuk
bisa menjadi pemenang maka kemampuan untuk menganalisa sangat diperlukan
terutama saat lawan mendapatkan giliran untuk bermain. Bagi yang mampu
menganalisa dengan baik, ia dapat memenagkan permainan tersebut dengan hanya
meninggalkan satu biji congklak saja
e)
Menjalin kontak
sosialisasi
Faktor
ini merupakan hal terpenting dalam permainan ini karena di lakukan secara
bersama-sama maka akan terjalinsuatu kontak sosial antara pemainnya. Berbagai
macam informasi dapat di sampaikan saat permainan ini di lakukan tak jarang
senda gurau dan tawa terdengar saat permainan ini berlangsung.
2)
Lompat
Tali Atau Sapintrong
Lompat
tali atau main karet pernah populer di kalangan anak-anak tahun 70-an hingga
80-an. Permainan lompat tali ini menjadi permainan favorite saat main di
sekolah atau dirumah. Biasanya tali yang digunakan untuk permainan lompat tali
ini di buat dari ronceaan tali dari karet gelang. Ini mengasah kekereatifan
seorang anak dalam menjalin karet yang akan dipergunakan pada permainan
tersebut.
Cara
melakukan permainan lompat tali secara sendirian yaitu sebagai berikut:
v Sesuaikan
karet tali dengan tinggi badan pemain. Caranya berdiri sambil menginjak bagian
tengah tali dan tarik ujung-ujung disamping badan. Panjang tali sudah pas jika
ujung tali yang di pegang sampai di ketiak.
v Karet
tali di pegang erat dengan posisi lengan atas rapat dengan tubuh dan siku
sejajar dipinggang. Kemudian berdiri dengan posisi agak jinjit dan lutut
sedikit di tekuk. Usahakan kepala tetap tegak tapi tetap rileks serta pandangan
lurus ke depan.
v Pergelangan
tangan digerakkan untuk memutar tali
v Lompatan
tidak terlalu tinggi saat tali menyentuh lantai, tinggi lompatan miximal 2,5cm
dari lantai. Pertahankan posisi agak jinjit saat mendarat dan tumit jangan
menyentuh lantai.
v Saat
melompat harus hati-hati karena bisa jadi lompatan gagal
v Sebaiknya
jika baru memulai permainan ini lakukan secara bertahap baru jika baru pandai
biasa melakukan kombinasi gerakan.
Adapun
aspek yang dapat dikembangkan dalam permainan ini yaitu sebagai berikut:
-
Motorik kasar
Dengan
bermain lompat tali motorik kasar akan terstimulasi. Secara fisik hal itu akan
membuat anak menjadi lebih terampil karena mempelajari cara dan teknik melompat
yang dalam permainan ini memerlukan keterampilan tersendiri. Lama-kelamaan
tumbuh menjadi anak yang cekatan, tangkas dan dinamis. Otot-ototnya pun padat
dan berisi, kuat, tangkas serta terlatih. Lompat tali bisa mengurangi obesitas
pada anak.
-
Emosi
Lompat
tali juga bisa melatih emosi anak. Untuk melakuka suatu lompatan dengan tinggi
tertentu dibutuhkan keberanian dari diri anak. Berarti secara emosi ia di
tuntut untuk membuat suatu keputusan besar.
-
Ketelitian dan akurasi
Seorang
anak dengan lompat tali ini juga bisa belajar melihat suatu ketepatan dan
ketelitian. Ketika tali di ayunkan ia harus dapat melompat sedemikian lupa sehingga
tak dapat terjerat tali dengan berusaha mengikuti ritme ayunan.
-
Sosialisasi
Untuk
bermain tali secara berkelompok anak membutuhkan teman dengan berarti memberi
kesempatan untuk bersosialisasi. Ia juga dapat belajar berempat, bergiliran,
menaati peraturan dan lain-lain.
-
Intelektual
Saat
melakukan lompatan terkadang anak perlu berhitung secara matematis agar
lompatannya sesuai dengan jumlah yang telah di tentukan dalam aturan permainan.
Hal-hal
yang harus diperhatikan saat memainkan permainan ini yaitu:
·
Ruangan, permainan
lompat tali di lakukan ditempat terbuka seperti lapangan atau halaman rumah.
Permainan masih bisa di lakukan ditempat tertutup asalkan ruangan harus cukup
lega dan lapang serta aman dari benda yang dapat membahayakan
·
Ukuran tali, tali yang
di pergunaka harus sesuai dengan ukuran tidak terlalu panjang atau tidak
terlalu pendek
·
Variasi permainan,
semakin banyak variasi maka anak akan semakin mahir dan terampil dalam
melakukan gerakan-gerakan.
·
Waktu sebaiknya di
mainkan pada`waktu senggangatau jam istirahat sekolah karena anak akan biasanya
keasyikan main sehingga lupa melakuka kativitas sebenarnya
3)
Permainan
Kelereng
Permainan
kelereng termasuk salah satu permainan rakyat yang sangat populer. Kelereng
terbuat dari adonan semen dan kapur bentuknya yang bulat sebesar ibujari kaki
atau terbuat dari batu wali yang dibentuk sedemikian rupa sehinnga menyerupai
kelereng yang sebenarnya. Permainan ini sangat membutuhkan keahlian
ü Cobalah
jari tengah dan telunjuk ditekan dengan ibu jari sehingga membentuk angka nol.
ü Letakkan
kelereng di antara pertemuan jari telunjuk dan ibu jari.
ü Lalu
tekan dan dorong kelereng itu kuat-kuat dengan bantuan ibu jari kemudian
lepaskan.
Peraturan
dalam memainkan permain ini yaitu pada intinya tergantung dari pemain bagaimana
jotosan atau lemparan kelereng lewat jari supaya mengenai kelereng lain. Nama
permainan kelereng di antaranya disebut pot-potan, ban-banan atau jaru jam
Sumber
bacaan:
-
Wardani, Dani.2010.33
permainan tradisional yang mendidik.Yogyakarta: Cakrawala
-
Yulianty, Rani.2010.
Permainan yang meningkatkan kecerdasan anak dalam modern dan tradisisonal.
Jakarta: Laskar Aksara
Mantab, jadi ingat ketika kecil dahulu, sayangnya sekarang sudah banyak orang tua yg tidak mengenalkan permainan tradisional ini kepda anak-anaknya.
BalasHapusPermainan tradisional jika diintegrasikan dengan permainan dan pembelajaran anak di PAUD dapat membantu meninggkatkan tumbuh kembang anak, banyak nilai-nilai luhur yang tertanam dalam permainan tradisional. ...terima kasih infonya..salam sukses..
BalasHapusSertakan usia
BalasHapus