Senin, 10 Desember 2012

MACAM- MACAM PERMAINAN TRADISIONAL PADA ANAK USIA DINI



A.     Pengertian Permainan
Menurut Freud dan Erikson permainan merupakan suatu bentuk penyesuaian diri manusia yang sangat berguna, menolong anak menguasai kecemasan dan konflik.
Banyak permainan yang dapat di lakukan oleh sejak anak usia dini. Sejak usia 3 sampai 5 tahun permainan merupakan interaksi yang sangat penting bagi anak-anak. Permainan meningkatkan perkembangan kognitif, meningkatkan daya jelajah, dan memberikan pengetahuan dasar tentang kehidupan. Selama interaksi dalam permainan anak-anak mempraktekkan peran-peran yang akanmereka lakukan pada masa yang akan datang. Anak-anak yang bermain akan mampu melepaskan tekanan sehingga mampu mengatasi masalah dalam kehidupannya. Permainan memungkinkan anak melepaskan energi fisik yang berlebihan dan membebaskan perasaan-perasaan yang terpendam.
Permainan yang ada di bawah ini dapat di mainkan oleh anak yang berumur 7  sampai 8 tahun. Permainan-permainan tradisional yang dapat mengembangkan aspek-aspek yang terdapat pada diri anak usia dini yaitu sebagai berikut:
1)      Permainan congklak
Bermain congklak juga dapat melatih anak-anak pandai dalam berhitung. Selain itu, anak yang bermain congklak harus pandai membuat strategi agar bisa memenangkan permainan. Permainan yang disebut dakon dalam bahasa jawa ini, biasanya di mainkan oleh dua anak perempuan. Permainan congklak menggunakan papan uang yang disebut papan congklak. Ukuran papan terdiri atas 16 lubang untuk menyimpan biji congklak. Keenambelas lubang tersebut saling berhadapan dan 2 lubang besar dikedua sisinya. Kemudian anak-anak pun membutuhkan 98 biji congklak. Biji congklak yang biasanya di gunakan adalah cangkang kerang, biji-bijian, batu-batuan, kelereng atau plastik.
Dua lubang besar tersebut merupakan milik masing-masing pemain untuk menyimpan milik masing-masing pemain untuk menyimpan biji congklak yang di kumpulkannya. Dua lubang tersebut biasanya kosong sedangkan 14 lubang yang lain diisi 7 biji congklak.
            Cara dalam permainan congklak sebagai berikut:
v  Saat akan memulai permainan, setiap lubang di isi dengan 7 biji yang biasanya terbuat dari kerang atau plastik tetapi bairkan lubang induk tetap di kosongkan
v  Tentukan siapa yang akan memulai permainan terlebih dahulu maka pemain dimulai dengan memilih salah satu lubang.
v  Kemudian sebarkan biji yang ada di lubang tersebut ketiap lubang lainnya searah dengan jarum jam. Masing-masing lubang di isi dengan 1 biji, jika biji yang terakhir jatuh di lubang yang ada bijiannya maka biji yang ada di lubang tersebut di ambil lagi, kemudian teruskan permainan dengan mengisi kembali lubang selanjutnya dengan biji yang diambil tadi. Jangan lupa untuk mengisiskan biji kelubang induk kita setiap melewatinya sedangkan lubang induk kawan tidak perlu di isi.
v  Bila biji terakhir ternyata masuk kedalam lubang induk kita, berarti kita bisa memilih lubang lainnya untuk memulai lagi,tetapi jika saat biji terakhir pada salah satu lubang yang kosong berarti giliran untuk lawan kita sementara permainan kita usai dan menunggu giliran selanjutnya.
v  Lubang tempat biji terakhir itu ada di salah satu dari 7 lubang yang ada dibaris kita, maka biji yang ada di seberang lubang tersebut beserta satu biji terakhir yang ada di lubang kosongakan mejadi milik kita dan akan di masukkan ke dalam lubang induk kita.
v  Setelah semua baris kosong maka permaina di mulai lagi dengan mengisis 7 lubang milik kita masing-masing 7 biji dari biji yang ada di lubang induk kita. Di mulai dari lubang yang terdekat dengan lubang induk. Bila tidak mencukupi maka lubang yang lainnya dibiarkan kosong dan selama permainan tidak boleh di isi dan kalau ada yang secara tidak sengaja mengisi lubang tersebut biji boleh di ambil siapa yang cepat mendapatkan biji tersebut akan menjadi miliknya secara otomatis

Dari permainan congklak di atas dapat mengembangkan berbagai aspek yang akan di kembangkan pada anak di antaranya yaitu sebagai berikut:
a)      Melatih kemampuan motorik halus
Saat memegang dan memainkan biji congklak yang paling berperanan adalah motorik halus anak yaitu jari jemari. Bagi individu yang kemampuan kotorik halusnya tidak terlalu baik, maka ia tidak dapat menjalankan permainan tersebut dengan cepat dan mungkin saja biji-biji congklak tersebut akan tersebar dan terlepas dari genggamannya.
Kemampuan motorik halus ini sangat bermanfaat bagi anak untuk memegang dan menggenggam alat tulis. Dengan kemampuan motorik halus yang baik maka anak dapat menulis bahkan mengetik dengan baik dan cepat.

b)      Melatih kesabaran dan dan ketelitian (emosional)
Permainan ini sangat memerlukan kesabran dan ketelitian. Terutama saat pemian harus membagikan biji congklak ke dalam lubang-lubang yang ada di depannya. Jika si pemain tidak sabar dan tidak teliti maka pemain tidak akan berjalan dengan baik dan pemian yang tidak bermain harus sabar menunggu giliran pemain yang sedang bermain terjatuh
c)      Melatih jiwa sportifitas
Dalam permainan ini di perlukan kemampuan untuk menerima kekalahan karena permainan ini di lakukan hanya 2 orang saja maka akan terlihat jelas menang atau kalahnya. Kekalahan akan sangat terasa manakala si pemenang akan meninggalkan satu butir biji congklak saja.
d)      Melatih kemampuan menganalisa (kognitif)
Untuk bisa menjadi pemenang maka kemampuan untuk menganalisa sangat diperlukan terutama saat lawan mendapatkan giliran untuk bermain. Bagi yang mampu menganalisa dengan baik, ia dapat memenagkan permainan tersebut dengan hanya meninggalkan satu biji congklak saja
e)      Menjalin kontak sosialisasi
Faktor ini merupakan hal terpenting dalam permainan ini karena di lakukan secara bersama-sama maka akan terjalinsuatu kontak sosial antara pemainnya. Berbagai macam informasi dapat di sampaikan saat permainan ini di lakukan tak jarang senda gurau dan tawa terdengar saat permainan ini berlangsung.
  

2)      Lompat Tali Atau Sapintrong
Lompat tali atau main karet pernah populer di kalangan anak-anak tahun 70-an hingga 80-an. Permainan lompat tali ini menjadi permainan favorite saat main di sekolah atau dirumah. Biasanya tali yang digunakan untuk permainan lompat tali ini di buat dari ronceaan tali dari karet gelang. Ini mengasah kekereatifan seorang anak dalam menjalin karet yang akan dipergunakan pada permainan tersebut.
Cara melakukan permainan lompat tali secara sendirian yaitu sebagai berikut:
v  Sesuaikan karet tali dengan tinggi badan pemain. Caranya berdiri sambil menginjak bagian tengah tali dan tarik ujung-ujung disamping badan. Panjang tali sudah pas jika ujung tali yang di pegang sampai di ketiak.
v  Karet tali di pegang erat dengan posisi lengan atas rapat dengan tubuh dan siku sejajar dipinggang. Kemudian berdiri dengan posisi agak jinjit dan lutut sedikit di tekuk. Usahakan kepala tetap tegak tapi tetap rileks serta pandangan lurus ke depan.
v  Pergelangan tangan digerakkan untuk memutar tali
v  Lompatan tidak terlalu tinggi saat tali menyentuh lantai, tinggi lompatan miximal 2,5cm dari lantai. Pertahankan posisi agak jinjit saat mendarat dan tumit jangan menyentuh lantai.
v  Saat melompat harus hati-hati karena bisa jadi lompatan gagal
v  Sebaiknya jika baru memulai permainan ini lakukan secara bertahap baru jika baru pandai biasa melakukan kombinasi gerakan.

Adapun aspek yang dapat dikembangkan dalam permainan ini yaitu sebagai berikut:
-          Motorik kasar
Dengan bermain lompat tali motorik kasar akan terstimulasi. Secara fisik hal itu akan membuat anak menjadi lebih terampil karena mempelajari cara dan teknik melompat yang dalam permainan ini memerlukan keterampilan tersendiri. Lama-kelamaan tumbuh menjadi anak yang cekatan, tangkas dan dinamis. Otot-ototnya pun padat dan berisi, kuat, tangkas serta terlatih. Lompat tali bisa mengurangi obesitas pada anak.
-          Emosi 
Lompat tali juga bisa melatih emosi anak. Untuk melakuka suatu lompatan dengan tinggi tertentu dibutuhkan keberanian dari diri anak. Berarti secara emosi ia di tuntut untuk membuat suatu keputusan besar.
-          Ketelitian dan akurasi
Seorang anak dengan lompat tali ini juga bisa belajar melihat suatu ketepatan dan ketelitian. Ketika tali di ayunkan ia harus dapat melompat sedemikian lupa sehingga tak dapat terjerat tali dengan berusaha mengikuti ritme ayunan.
-          Sosialisasi
Untuk bermain tali secara berkelompok anak membutuhkan teman dengan berarti memberi kesempatan untuk bersosialisasi. Ia juga dapat belajar berempat, bergiliran, menaati peraturan dan lain-lain.


-          Intelektual
Saat melakukan lompatan terkadang anak perlu berhitung secara matematis agar lompatannya sesuai dengan jumlah yang telah di tentukan dalam aturan permainan.
Hal-hal yang harus diperhatikan saat memainkan permainan ini yaitu:
·         Ruangan, permainan lompat tali di lakukan ditempat terbuka seperti lapangan atau halaman rumah. Permainan masih bisa di lakukan ditempat tertutup asalkan ruangan harus cukup lega dan lapang serta aman dari benda yang dapat membahayakan
·         Ukuran tali, tali yang di pergunaka harus sesuai dengan ukuran tidak terlalu panjang atau tidak terlalu pendek
·         Variasi permainan, semakin banyak variasi maka anak akan semakin mahir dan terampil dalam melakukan gerakan-gerakan.
·         Waktu sebaiknya di mainkan pada`waktu senggangatau jam istirahat sekolah karena anak akan biasanya keasyikan main sehingga lupa melakuka kativitas sebenarnya



3)      Permainan Kelereng
Permainan kelereng termasuk salah satu permainan rakyat yang sangat populer. Kelereng terbuat dari adonan semen dan kapur bentuknya yang bulat sebesar ibujari kaki atau terbuat dari batu wali yang dibentuk sedemikian rupa sehinnga menyerupai kelereng yang sebenarnya. Permainan ini sangat membutuhkan keahlian
Cara memainkannya yaitu:
ü  Cobalah jari tengah dan telunjuk ditekan dengan ibu jari sehingga membentuk angka nol.
ü  Letakkan kelereng di antara pertemuan jari telunjuk dan ibu jari.
ü  Lalu tekan dan dorong kelereng itu kuat-kuat dengan bantuan ibu jari kemudian lepaskan.

Peraturan dalam memainkan permain ini yaitu pada intinya tergantung dari pemain bagaimana jotosan atau lemparan kelereng lewat jari supaya mengenai kelereng lain. Nama permainan kelereng di antaranya disebut pot-potan, ban-banan atau jaru jam

Sumber bacaan:
-          Wardani, Dani.2010.33 permainan tradisional yang mendidik.Yogyakarta: Cakrawala
-          Yulianty, Rani.2010. Permainan yang meningkatkan kecerdasan anak dalam modern dan tradisisonal. Jakarta: Laskar Aksara





           

3 komentar:

  1. Mantab, jadi ingat ketika kecil dahulu, sayangnya sekarang sudah banyak orang tua yg tidak mengenalkan permainan tradisional ini kepda anak-anaknya.

    BalasHapus
  2. Permainan tradisional jika diintegrasikan dengan permainan dan pembelajaran anak di PAUD dapat membantu meninggkatkan tumbuh kembang anak, banyak nilai-nilai luhur yang tertanam dalam permainan tradisional. ...terima kasih infonya..salam sukses..

    BalasHapus